Langkah Awal Sebagai Evaluasi Untuk Mengarungi Musim Depan
Meski berstatus laga pramusim, pertandingan antara Persebaya Surabaya dan PSS Sleman menjadi panggung uji coba yang penting. Bagi PSS, laga ini bukan soal menang atau kalah semata, tapi bagaimana progres tim mulai terbentuk sejak hari-hari awal latihan. Lalu, bagaimana sebenarnya performa PSS di lapangan?
Struktur Permainan: Bertahan Rapat, Menyerang Sesekali. PSS Sleman turun dengan pendekatan disiplin dan realistis. Dengan skema dasar 4-2-3-1, tim menitikberatkan kestabilan di lini belakang dan transisi cepat saat mendapatkan bola.
Duet bek tengah Cleberson Martins dan Jajang Mulyana menjadi pilar kokoh yang beberapa kali sukses mematahkan serangan langsung Persebaya. Koordinasi mereka rapi, minim blunder, dan mampu menjaga garis pertahanan tetap utuh di babak pertama.
Di sisi sayap, PSS tidak terlalu eksplosif. Bola lebih banyak dikembangkan dari tengah lewat Frederic Injay, Ichsan Pratama, dan Terens Puhiri. Mereka menunjukkan kombinasi yang menjanjikan, meski belum sepenuhnya tajam. Beberapa kali, umpan vertikal dari Injay dan Ichsan berhasil melewati lini tengah Persebaya, namun tidak diakhiri dengan eksekusi yang baik di depan gawang.
Serangan Masih Tumpul, Tapi Ada Progres. PSS sesekali menciptakan peluang. Salah satu yang paling mencolok adalah dari Gustavo Tocantins melalui tendangan bebas di babak pertama yang memaksa kiper Persebaya bekerja keras. Peluang lainnya datang di babak kedua, ketika Junior Haqi menemukan ruang di dalam kotak penalti, tetapi tembakannya masih melebar.
Pola serangan PSS belum benar-benar cair. Pergerakan tanpa bola kadang tidak sinkron, dan tekanan dari lawan membuat build-up sulit berkembang. Namun, upaya untuk bermain pendek dan mengontrol tempo tetap terlihat, sebagai sinyal bahwa tim ini tidak bermain asal buang bola.
Kelebihan PSS dalam Laga Ini:
Lini belakang cukup disiplin dan minim kesalahan fatal.
Koordinasi antar pemain tengah mulai terbentuk, terutama dalam transisi bertahan ke menyerang.
Pemain-pemain baru seperti Injay dan Tocantins menunjukkan potensi penting ke depannya.
Kekurangan yang Terlihat:
Finishing masih menjadi masalah utama.
Kurangnya variasi serangan dari sisi sayap.
Pressing terhadap penguasaan bola lawan belum cukup intens.
PSS Sleman memang kalah 1-0 di laga ini, namun secara performa, tim menunjukkan arah positif. Di tengah kondisi pramusim yang masih dalam tahap pembentukan, struktur permainan sudah mulai terbentuk. Ada fondasi yang bisa dikembangkan. Kekurangan seperti ketajaman lini depan dan variasi serangan bisa jadi bahan evaluasi penting sebelum Liga 2 bergulir.

Komentar
Posting Komentar