Finis Malorum, Please.

Hukuman tanpa penonton di awal musim hanyalah satu dari sekian konsekuensi buruk tata kelola klub. Di setiap awal musim, kami selalu disuguhi janji-janji manis manajemen.

Namun kenyataannya? Akhir musim selalu berakhir begitu-begitu saja: perjuangan melelahkan hanya untuk lolos dari degradasi. Pola yang berulang ini menunjukkan bahwa PSS tidak dikelola dengan visi jangka panjang. Dari sisi teknis hingga non-teknis, pengelolaan klub berjalan awur-awuran, seakan tidak ada evaluasi serius terhadap kegagalan sebelumnya.

Dan puncaknya, musim lalu PSS harus menanggung konsekuensi paling pahit: terdegradasi ke Liga 2. Sebuah kenyataan getir yang mestinya menjadi alarm keras, bahwa kegagalan ini bukan sekadar nasib buruk di lapangan, melainkan akumulasi dari keputusan-keputusan salah yang diulang bertahun-tahun.

Liga 2 (Championship) bukan kasta yang mudah untuk disepelekan. Banyak klub besar gagal naik kasta karena terlalu percaya diri atau mengulang kesalahan lama. PSS berpotensi jatuh pada jebakan yang sama: sibuk membangun narasi promosi, tapi abai pada pembenahan struktur internal. Persoalan manajemen yang inkonsisten dan rekrutmen pemain yang tidak selalu tepat adalah masalah yang berulang dari tahun ke tahun.

Pertanyaan mendasarnya sederhana tapi tajam: apakah PSS ingin sekadar “kembali ke Liga 1” dengan segala keterbatasan yang sama, atau berani memperbaiki diri agar tidak terus berada dalam siklus degradasi-promosi yang melelahkan? Jika jawabannya adalah yang pertama, maka klub hanya mengulang pola kegagalan. Jika yang kedua, maka Liga 2 ini harus dimaknai sebagai fase perbaikan mendalam, meskipun menyakitkan.

PSS harus menjadikan Liga 2 sebagai ruang otokritik, bukan sekadar panggung untuk kembali. Karena klub sepakbola yang sehat tidak lahir dari slogan, melainkan dari tata kelola yang konsisten, visi jangka panjang, dan keberanian untuk berubah. Tanpa itu, degradasi hanyalah prolog dari kegagalan yang lebih panjang.

Art and Writings by : Koh Finansky

Komentar

Postingan populer dari blog ini

After Relegation : Degradasi, Lalu Apa?

Langkah Awal Sebagai Evaluasi Untuk Mengarungi Musim Depan